Senin, 28 Februari 2011

FUNGSI PSTW “GAU MABAJI” GOWA SEBAGAI PUSAT PENGAMBANGAN ILMU PENGETAHUN


Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa tidak hanya memberikan kegiatan Pelayanan Rehabilitasi kepada lansia, tetapi panti ini dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan bagi Universitas dan Perguruan Tinggi fakultas ilmu keperawatan yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Sesuai dengan kurikulum program keperawatan bahwa pada semester-semester tertentu peserta didik (calon perawat) akan melaksanakan praktek klinik keperawatan Gerontik. Mata kuliah ini berbentuk belajar aktif dan kegiatan yang diberikan para peserta didik untuk menerapkan proses keperawatan pada lansia untuk membantu memenuhi kebutuhan, pembentukan kepribadian dan membantu lansia beradabtasi dengan perubahan yang terjadi antara lain : meningkatkan harga diri, memaksimalkan kemandirian dan meningkatkan kemampuan kontrol diri.
Berdasarkan latar belakang diatas mengingat salah satu fungsi panti adalah pengembangan ilmu pengetahuan maka dengan itu PSTW “Gau Mabaji” Gowa hadir untuk memfasilitasi mereka yang mau melakukan praktek gerontik di panti. Hubungan yang kita pakai adalah hubungan simbiosis mutualisme yang mana di kedua belah pihak saling menguntungkan dalam proses pemberian pelayanan terhadap lansia yang lebih optimal.
Adapun beberapa universitas dan perguruan tinggi yang sering melakukan praktek gerontik setiap tahunnya yaitu ; Universitas Hasanuddin, Stikes Mega Rezky, AKPER Al Hambra, UIN Alauddin Makassar, UMI Makassar, AKPER Muhammadiyah, Stikes RSU Daya Makassar, AKPER Pelamonia, STIKES Nani Hasanuddin, AKPER Pemda Wajo, STIK Gia Makassar, STIKES Kurnia Jaya Palopo, AKPER YPP Wonomulyo dan masih banyak lagi Universitas dan Perguruan Tinggi yang lainnya. Menurut data yang berhasil dihimpun oleh petugas kehumasan dan publikasi dari petugas administrasi umum pstw dari tahun 2010-2011 terdapat 2.591 mahasiswa yang pernah melakukan praktek gerontik di panti.
Selain dari praktek gerontik ada juga mahasiswa yang mengambil lokasi penelitiannya di panti dengan berbagai judul penelitian yang berbeda-beda dan dari perguruan tinggi yang berbeda pula. Adapun jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian dari tahun 2010 sampai sekarang yaitu sebanyak 37 orang.
Melihat peminat perguruan tinggi yang menjadikan panti sebagai pengembangan ilmu keperawatan khususnya di bagian gerontik(lansia) maka kami juga menerapkan managemen yang baik mulai dari pengaturan jadwal masuk agar tidak bentrok dengan mahasiswa dari universitas lain yang ingin melakukan praktek gerontik. Alasan lain adalah melihat kondisi fisik lansia, karena semakin banyak mahasiswa semakin bertambah pula kegiatan yang dilakukan lansia dipanti dan pastinya lansia akan letih. Sebenarnya lansia dipanti pada dasarnya sangat senang ketika ada mahasiswa, karena mereka merasa dikunjungi oleh cucunya sendiri dan tak jarang ikatan emosional yang mendalam diantara lansia dan mahasiswa terjadi. Terbukti ketika mahasiswa sudah mengakhiri masa prakteknya klien banyak yang menangis dan sedih ditinggalkan oleh mahasiswa.
Alasan beberapa universitas mengambil di PSTW “Gau Mabaji” Gowa sebagai lokasi praktek gerontik adalah karena jumlah lansia di panti banyak sehingga tidak mempersulit mahasiswa untuk mencari lansia dan banyak pegawai yang latar belakang pendidikan mereka bisa membantu dalam proses praktek gerontik, misalnya adanya pekerja sosial, perawat, psikolog dll yang sekiranya bisa menjadi tempat sharing di dalam melakukan praktek gerontik mahasiswa tersebut.